Jumat, 25 Mei 2012

TAFSIRAN PL


TAFSIRAN PL
NAMA ; ROBY SIHOTANG
NPM : 09,052,111,017
TAFSIRAN GRAMATIKAL – HISTORIKAL – KONTEKSTUAL
1.      Pendahuluan

a.      Nats :kejadian 15 : 1 – 3 ( terjemahan)

Ayat 1 , kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abraham dalam suatu pengelihatan : “Jangan takut, Abraham, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.
Ayat 2 , Abraham  menjawab : “Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak meninggalkan  anak,dan yang mewarisi rumahku ialah Eliazer, orang damsyik itu.
Ayat 3 , Lagi kata  Abraham : “Engkau tidak memberikan aku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku”

b.      Penulisan dan Waktu Nats
Dalam membicarakan penulisan banyak pan dangan pandangan yang  menguatkan tentang penjelasan peenjelasan dari penulisan kitab kejadian. Adapun beberapa pandangan tentang penulis dan waktu penulisan sebagai berikut:
a.       Kitab  ditulis oleh Musa sendiri , sekitar 1400 SM,  padangan ini diambil dari Yudaisme dan pandangan Kristen.
b.      Pandangan liberal dan Teolog  berpendapat sama tentang penulis kitab kejadian yang mengatakan  Musalah penulisnya, tetapi terdapat perbedaan tanggapan terhadap waktu penulisannya. Pandangan ini beranggapan bahwa kitab ini di tulis sekitar tahun 650 SM ketika bangsa Israel berada di pembuangan di Babel.
c.       Pandangan lain ada mengatakan bahwa bukanlah Musa penulisnya karena ia telah mati pada abad ke 7 SM dan tidak mungkin ia sempat menulis, di saat itu ia harus mengurus bangsa Israel, juga pada masa itu tidak ada budaya menulis (  hanya dari cerita dari mulut ke mulut ) tetapi pandangan ini tidak terlalu akurat hanya meminta penjelasan.
Tetapi salah satu dokumen yang menjelaskan sejarah penulisan  kitap kejadian ialah salah satu dokumen – dokumen tua yang paling terkenal mungkin adalah  Kodeks Hammurabi, yang berisi hukum negara/ Bangsa yang ditulis oleh hamurabi sekitar tahun 2000-1700 SM, dan pada masa inilah Alfbet muncul. Diperkirakan Abjat mulai berkembang seketika dan tuduhan bahwa kitab kejadian ditulis pada masa pembuangan di Babel ( abad ke 7 SM ) yang menjadikan tuduhan sejarah penulisan menjadi lemah dan harus di pertanyakan.
Tetapi sejarah membuktikan bahwa Musa adalah penulis kitab kejadian dan keempat kitab lainnya ( keluaran, imamat, bilangan, ulangan ) sekitar tahun 1800 SM di mesir. Denganmana ia menuliskan ‘’pentateukh. Tetapi menurut pendapat saya dari yang aku baca Kitab kejadian baru ditulis pada abad ke 7 SM karena setau saya 1450-1410 SM/ tetapi beberapa padangan mengatakan kitab kejadian ditulis kira – kira pada tahun 1445-1450 SM.
c.       Tujuan / Maksud
Tujuan dari pasal 15 : 1 -3 adalah untuk menyatakan bahwa Alllah telah melakukan perjanjian terhadap Abraham. Dan menjadikan Abraham menjadi pengikut Allah, melalui tutunan-Nya.

2.      Konteks penulisan , Nats dan Pembagian Nats
a)      Konteks Penulisan ( Latar Belakang )
ü  Politis : Pada zaman itu Abraham menjadi pipinan bangsanya,yang menutunbangsanya sendiri. Pada masa itu Abraham melakukan peperangan dengan bangsa Kedorlaomer dan bangsa sidom. Setelah melakukan peperangan raja melkisedek, raja sale member hadiah dan berkat kepada Abraham.
ü  Agama / Kepercayaan :  kepercayaan pada masa itu sangatlah baik dan taat kepada Allah. Dan Abraham selalu menjaga percayaan bangsanya.
ü  Social – Budaya / Ekonomi : keadaan social bangsa Abraham pada masa itu masih melakukan pengengembaraan ketanah perjanjian ( kanaan ), dan masih hidup berpindah – pindah.
b)     Konteks  Nats :
ü  Konteks nats ini dianggap berdiri sendiri , dalam karangan ini, berita ini barangli panggilan asli dan pertama kepada Abraham. Kalau begitu panggilan Allah begitu baru. Karena dapat kita lihat dalam ayat ini bahwa konteksnya menceritakan tentang janji anuhgera saja (keturunan).

3.      Pembagian Nats
v  Nubuat (  ayat 1- 3 )
v  Keraguan ( ayat 2- 3 )


4.      Tafsiaran:

Ayat 1-3 . Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abraham dalam suatu pengelihatan : “Jangan takut, Abraham, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar. Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abraham adalah pernyataan kemauan-Nya dalam rencana-Nya tentang Abraham. Suatu keputusan yang Agung  dan resmi yang di sampaikan kepada Abraham. Dalam ayat ini kita melihat perkataan “dalam suatu pengelihatan” menurut tafsiran ini Abraham tidak di singkirkan , melainkan ia melihat dengan mata kepala sendiri, melihat segala semesta alam yaitu cakrawala ditaburi dengan bintang , tapi pemandangan ini bukanlah pemandangan secara ilmiah, melainkan cakrawala yang ditaburi bintang itu menjadi ( dijadikan ) pada suatu “pengelihatan” buat Abraham suatu “ibarat” dan “kiasan” yang ditafsirkan oleh Firman yang menyertai ; “Jangan takut, Abraham, Akulah perisaimu : Jangan takuk adalah permulaan dari rumusan dari permulaan iman yang menyampaikan keselamatan  Dalam ayat ini kita milihat kita mellihat penjelasan bahwa setelah berperang melawan raja-raja itu, Abraham merasa susah dan takut. Oleh karena itu Allah menyakinkan Abraham di dalam pengelihatan bahwa  Ia adalah perisai dan upah Abraham. Abraham menanggapi kata kata yang menguatkan ini dengan mengingat bahwa ia tidak mempunyai anak dan itu tidak ada ahli warisnya ( ayat 2-3  ), Ayat 2 , Abraham  menjawab : “Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak meninggalkan  anak,dan yang mewarisi rumahku ialah Eliazer, orang damsyik itu. Nama “Eliazer” sudah diterangkan mempunyai arti yaitu Allah adalah penolong (sumber : kamus Agama Ekskopedia ). Dimana dikatakan bahwa Eliazer adalah orang Damasik dalam bahasa ibrani ayat 2b sangat dimengerti barangkali ayat itu  tidaka dalam keadaan asli. Walapun Josphus, penulis sejarah yahudi berpendapat bahwa orang Islam berpandangan DMCG ( damasd) sebagai nama pribadi dari pembangun kota ( damasik ) namun kata ini barangkali ditambah karena ALLITERASI ( kesembunyian ) ddengan kata “Ben – mes” yang istilah sebelumnya dapat di artikan, tetapi seorang penafsir dengan dengan mengubah satu kata dan bisa menjadi mempunyai arti lain dari kata Ben – mes menjadi Ben – mosyel menjadi dapat diartikan menjadi Anak dari juru rumah tangga ( juru kunci).
Ayat 3 , Lagi kata  Abraham : “Engkau tidak memberikan aku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku”. Ayat ini menjelaskan keraguan – keraguan dan kecurigaan Abraham, upah satu – satu-nya yang dapat memuaskan hatinya adalah keturunan. Itulah upah yang tidak dapat diberikan diberikan Allah ( apa yang Engkau berikan kepadaku?) masa berananak telah lampau dan lewat, kepadaku tidak Engkau berikan keturunan.
sehingga ia menganjurkan untuk mengadopsi salah seorang hambahnya menjadi ahli waris. Allah menolak usul itu, serta berjanji bahwa Abraham akan memperoleh anak laki - laki dari istrinya sarai yang mandul ( kej 11 : 10 ) dan memiliki keturunan yangsangat banyak.hal yangluar biasa dan kebesaran Abraham ialah bahwa dia percaya kepada Allah. Iman ini yang diperhitungkan kepada Allah sebagai kebenaran.


SKOPUS
Nats ini menceritakan kasih setia Allah kepada Abraham, dengan anuhgera yang dia berikan kepada-nya melalui janjinya dengan mengatakan  Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar. Dengan perkataan ini Allah menunjukkan kasih setia-Nya kepada umatnya.


APLIKASI
Tuhan adalah sumber kasih sayang  Ia menyayangi umat-Nya dengan anuhgera yang sangat besar, kepada manusia  dengan  memberikan  apa yang di inginkan umatnya dan mengarahkan kejalan yang benar, sebagai umat yang percaya kepada Allah, kita haruslah yakin kepada-Nya karena tidak ada yang mustahil bagi Dia. Seperti kasih setianya kepada Abraham, Allah memperhatikan Abraham disaat Abraham takut dan resah menghadapi  bengsa – bangsa yang melawannya, dengan member kemenangan  dan juga di saat Abraham mengeluh tentang keturunannya Allah memahami perasaan Abraham  sekalian Ia menujukan kebesaran – Nya dengan memberi keturunan dari orang yang mandul yaitu sarah istri Abraham supaya kuat hati Abrahan dan selalu percaya kercaya kepada-Nya.

KEPUSTAKAAN
Dr .J. Belommendal. Pengantar Perjanhian Lama .PT. BPK Gunung Mulia
H.R Jones > BA.MA. Tafsiran Alkitab Kejadian – Ester
Anne De Veries Ceg . Cerita Perjanjian Lama . Gunung Mulia, 1999
H. Rothlisberger., Hermeneutika  Sasatra Alkitab
Josphus, penulis sejarah Yahudi
Ali,M.B-T.deli., kamus bahasa Indonesia, Jakarta, Gramedia, 1998








1 komentar: