MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
CTL merupakan
strategi yang melibatkan seswa secara penuh dalam proses pembelajarannya. Siswa
didorong ntuk beraktifitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik
yang akan dipelajarinya. Belajar dalam konteks CTL adalah proses pengalaman
secara langsung.
A. Konsep Dasar Strategi
Pembelajaran Kontekstual
Contextual
teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penh ntuk
dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka.
Terdapat lima karakteristik penting dalam proses
pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL.
- Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge)
- Pembelajaran ntuk memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge)
- Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge)
- Mempraktikan pengetrahuan dan pengalaman tersebut (applying knomledge)
- Melakukan refleksi (reflecting knowledge)
B. Latar Belakang
Filosofi dan Psikologis CTL
1. Latar
belakang Filosofis
CTL banyak dipengarhi oleh filsafat konstruktivisme yang mulai
digagas oleh Mark Baldwin dan selanjutnya dikembangkan oleh Jean Piaget. Piaget
berpendapat, bahwa sejak kecil setiap anak sudah memiliki struktur kognitif
yang kemudian dinamakan “skema”. Skema terbentuk karena pengalaman, dan proses
penyempurnaan skema itu dinamakan asimilasi dan semakin besar pertumbuhan anak
maka skema akan semakin sempurna yang kemudian disebut dengan proses akomodasi.
Pendapat Piaget tentang bagaimana sebenarnya pengetahuan itu
terbentuk dalam struktur kognitif anak, sangat berpengaruh terhadap beberapa
model pembelajaran, diantaranya model pembelajaran kontekstual.. menurut
pembelajaran kontekstual, pengetahuan itu akan bermakna manakala ditemukan dan
dibangun sendiri oleh siswa.
2. Latar
belakangPsikologis
Dipandang dari sudut psikologis, CTL berpijak pada aliran psikologis
kognitif. Menurut aliran ini proses belajar terjadi karena pemahaman individu
akan lingkungan. Belajar bukanlah peristiwa mekanis seperti keterkaitan
stimulus dan respon. Belajar melibatkan proses mental yang tidak tampak seperti
emosi, minat, motivasi, dan kemampuan atau pengalaman.
- Belajar bukanlah menghafal, akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki
- Belajar bukan sekedar mengumnpulkan fakta yang lepas-lepas.
- Belajar adalah proses pemecahan masalah
- Belajar adalah proses pengalaman sendiri yang berkembang dari yang sederhana menuju yang kompleks
- Belajar pada hakikatnya adalah menangkap pengetahuan dari kenyataan.
C.Peran
Guru dan Siswa dalam CTL
Setiap siswa
mempunyai gaya
yang berbeda dalam belajar. Perbedaan yang dimiliki siswa tersebut dinamakan
sebagai unsure modalitas belajar. Menurut Bobbi Deporter ada tiga tipe gaya belajar siswa, yaitu
tive visual, auditorial dan kinestis.
Tipe visual adalah gaya belajar dengan cara
melihat, sedang tipe auditorial adalah tipe belajar dengan cara menggunakan
alat pendengarannya, dan tipe kinestetis adalah tipe belajar dengan cara
bergerak.
Sehubungan
dengan hal itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru
manakala menggunakan pendekatan CTL.
- Siswa harus dipandang sebagai individu yang sedang berkembang
- setiap anak memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan penuh tantangan
- belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah diketahui
- belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada.
E. Asas-Asas CTL
CTL sebagi suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 asas. Asas-asas
ini yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan CTL
1. Konstruktivisme
Adalah proses pembangunan baru dalam struktur kognitif siswa
berdasarkan pengalaman.
2. Inkuiri
Adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan
melalui proses berfikir secara sistematis. Proses inkuiri dilakukan dalam
beberapa langkah:
- Merumuskan masalah
- Mengajukan hipotesis
- Mengumpulkan data
- Menguji hipnotis berdasarkan data yang ditemukan
- Membuat kesimpulan
3. Bertanya (Questioning)
Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.
Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu;
sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berfikir.
Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan
sangat berguna untuk:
a) menggali informasi dan kemampuan
siswa dalam penguasaan materi pelajaran
b) membangkitkan motvasi siswa untuk
belajar
c) merangsang keingintahuan siswa
terhadap sesuat
d) memfokuskan siswa pada suatu yang
diinginkan
e) membimbing siswa untuk menemukan
atau menyimpulkan sesuatu
4. Masyarakat Belajar (Learning
Community)
Konsep Masyarakat Belajar (Learning Community) dalam CTL
menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang
lain. Dalam kelas CTL, asas ini dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran
melalui kelompok belajar.
5. Pemodelan (Modeling)
Merupakan proses pembelajarn dengan memperagakan sesuatu sebagai
contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.
6. Refleksi (Reflection)
Merupakan proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang
dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa
pembelajaran yang telah dilalui.
7. Penilaian Nyata (Authentic
Assessment)
Adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi
tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa.
F. Pola dan
Tahapan Pembelajaran CTL
a. Pola Pembelajaran
Konvensional
untuk mencapai tujuan
kompetensi, guru menerapkan strategi pembelajaran sebagai berikut:
- Siswa disuruh untuk membaca buku tentang pasar
- Guru menyampaikan materi pelajaran
- Guru memberikan kesempatan pada siswa untk bertanya
- Guru mengulas pokok-pokok materi pelajaran yang telah disampaikan dan dilanjutkan dengan kesimpulan
- Guru melakukan post-tes
- Guru menugaskan kepada siswa untuk membuat karangan sesuai dengan tema “pasar”
Model pembelajaran diatas jelas
bahwa sepenhnya ada pada kendali guru.
b. Pola Pembelajaran CTL
untuk mencapai tujuan
kompetensi, guru menerapkan strategi pembelajaran sebagai berikut:
- Pendahuluan
- Inti
- Penutup
Pada CTL untuk mendapatkan
kemampuan pemahaman konsep, anak mengalami langsung dalam kehidupan nyata di
masyarakat. Kelas bukanlah tempat untuk mencatat atau menerima informasi dari
guru, akan tetapi kelas digunakan untuk saling membelajarkan. Untuk itu ada
beberapa catatan dalam penerapan CTL sebagai suatu strategi pembelajaran, yaitu
sebagai berikut:
- CTL adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
- CTL memandang bahwa belajar bukan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata.
- Kelas dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan.
Materi pelajaran ditemukan oleh
siswa sendiri, bukan hasil pemberian dari orang lain
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendekatan kontektual (Contextual
Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.
CTL merupakan
strategi yang melibatkan seswa secara penuh dalam proses pembelajarannya. Siswa
didorong ntuk beraktifitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik
yang akan dipelajarinya. Belajar dalam konteks CTL adalah proses pengalaman
secara langsung.
Contextual teaching and
Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penh ntuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan
nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan
mereka. Merupakan proses pembelajarn dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh
yang dapat ditiru oleh setiap siswa.
Pada CTL untuk
mendapatkan kemampuan pemahaman konsep, anak mengalami langsung dalam kehidupan
nyata di masyarakat. Kelas bukanlah tempat untuk mencatat atau menerima
informasi dari guru, akan tetapi kelas digunakan untuk saling membelajarkan.
Sekian dan
terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar